Sabtu, 31 Januari 2015

Belajar dari Seekor Semut


Suatu ketika saat aku duduk terdiam menatap sampul buku, tak sengaja aku melihat segerombolan semut yang sedang berjalan bersama-sama memikul sebuah cuilan makanan, entah itu makanan apa dan dari mana asalnya. Mungkin secuil makanan tersebut beban yang sangat berat untuk ukuran seekor semut, makanya mereka membawa dengan memikul secara bersama-sama. Tetapi untuk ukuran manusia seperti kita, makanan tersebut tidak terlihat. Aku mengamati segerombolan tersebut dengan seksama. Mataku terus menatap mengikuti jalannya mereka, akan dibawa kemanakah makanan itu dan sampai dimana makanan itu diturunkan dari pikulan mereka. Tetapi semut-semut itu tak kunjung berhenti. Dengan lumayan kesal aku bubarkan gerombolan mereka dengan tanganku hingga mereka dan makanan yang dibawanya itu terpisah jauh. Mungkin bila manusia yang digitukan akan merasa sangat marah. Tetapi apa dayanya semut, hewan yang tak bersuara dan bahkan sangat kecil. Setelah aku mengacaukan mereka, aku kembali fokus terhadap buku yang sampulnya kutatap tadi, dan sekarang aku mulai membuka isinya. Tak lama kemudian aku melihat segerombolan semut yang tadi bersatu kembali dan memilkul secuil makanan yang  tadi. Tanpa berfikir lama aku membubarkan mereka dan mengacaukan lagi. Hal ini berulang sampai 5 kali. Nggak tau kenapa aku senang mengacaukan barisan mereka dan mereka tetap tidak pantang menyerah untuk bersatu kembali dan membawa secuail makanan tersebut ke tempat tujuan. Mungkin makanan tersebut adalah suatu benda yang sangat berharga bagi mereka, makanya mereka tetap memperjuangkan makanan tersebut dan merelakan bersusah-susah dengan kondisi yang saat ini ku sengsarakan.  Dari  segerombolan semut tersebut aku berfikir bahwa kita hidup sepatutnya sepert seekor semut. Meskipun dilanda musibah beberapa kali yang kacau, tetapi mereka tidak berputus asa dan tetap semangat berjuang demi apa yang mereka inginkan.

Kita sebagai manusia bisa belajar  dari seekor semut tersebut. Apa saja yang kita inginkan dan kita butuhkan harus kita perjuangkan demi keberhasilan, meskipun dilanda musibah ataupun masalah besar yang tidak mungkin kita lawan tetapi kita harus pantang menyerah untuk menjalaninya. Dan satu kuncinya lagi. Harus SABAR dan IKHLAS, insya’allah barokah. Amin.

Minggu, 11 Januari 2015

5 Waktu Yang Baik Minum Air Putih




Air merupakan salah satu sumber kehidupan terpenting bagi semua makhluk hidup. Air tidak bisa lepas dari kita semua, dimana sebagaian besar di dalam tubuh kita mengandung air.

Mekipun begitu, terkadang kita kurang begitu peduli akan kebutuhan air untuk tubuh kita. Sehingga, kita baru menyadarinya saat tubuh kita mulai merasa lemah, tidak semangat, sering capai dan lain-lain. Kita baru bisa menyadarinya ketika dehidrasi itu datang.
Tahukah Anda, jika air putih itu memiliki peranan yang sangat penting di dalam tubuh kita. Salah satunya faktor yang paling penting adalah sebagai penetralisir racun-racun yang mengendap atau tidak larut di dalam tubuh kita.

Tahukah Anda, jika ternyata ada waktu-waktu yang paling tepat dan baik untuk minum air putih agar kondisi badan tetap terjaga. Minum air putih akan sangat bermanfaat jika dilakukan pada waktu-waktu berikut ini.

1. Setelah bangun tidur.

Minumlah setidaknya 2 gelas air putih saat baru bangun dari tidur. Hal ini difungsikan untuk membantu organ-organ tubuh internal agar lebih aktif setelah istirahat.

2. 15-30 menit sebelum makan.

Minumlah segelas air putih pada waktu ini. Hal ini untuk membantu sistem pencernaan dan ginjal kita dapat bekerja lebih optimal.

3. 15-30 menit setelah makan.

Minum air putih 15-30 menit setelah makan akan membantu dan memperlancar proses pencernaan makanan. Jika Anda ingin langsung minum air putih setelah selesai makan, disarankan cukup satu sampai dua teguk saja sebagai penghilang rasa haus.

4. Sebelum mandi.

Minumlah segelas air putih saat sebelum mandi. Hal ini bermanfaat untuk manjaga tekanan darah agar tetap stabil terkait dengan suhu tubuh, terutama saat mandi di daerah pegunungan.

5. Sebelum Tidur.

Minumlah segelas air putih sebelum Anda pergi untuk tidur. Hal ini sangat bermanfaat untuk keseimbangan tubuh saat istirahat dan menghindari dari seranga stroke non hemoragic atau serangan jantung.



Jumat, 02 Januari 2015

Teka-Teki Terbaik



Orang kata hidup ini penuh dengan teka-teki
Mungkin hanya dapat meneka
Tapi hakikat benarnya belum pasti dan tersembunyi
Namun tiap persoalan di fikirkan
Pasti ada jawabannya bukan?

Suatu hari Iman Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau bertanya tentang sebuah persoalan (teka-teki).

Iman Al-Ghazali          : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid-murid                : “Orang tua, guru, teman, kaum kerabat.”
Iman Al-Ghazali          : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah  MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Iman Al-Ghazali          : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”
Murid-murid                : “Negeri China, bulan, matahari, bintang-bintang.”
Imam Al-Ghazali         : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU.    Bagaimanapun kita, apapun keadaan kita, tetapi kita tidak akan dapat              kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu harus menjaga hari ini, hari esok dan    hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran  Agama.

Iman Al-Ghazali          : “Apa yang paling besar didunia ini?”
Murid-murid                : “Gunung, matahari, bumi.”
Iman Al-Ghazali          : “ Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU.  Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita  membawa ke neraka.”

Iman Al-Ghazali          : “Apa yang paling berat di dunia ini?”
Murid-murid                : “Baja, besi, gajah.”
Imam Al-Ghazali         : “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH.  Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika  Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi  manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah  SWT sehingga banyak manusia ke neraka karena gagal memegang amanah.”

Imam Al-Ghazali         : “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
Murid-murid                : “Kapas, angin, debu, daun-daun.”
Imam Al-Ghazali         : “Semua jawaban kalian itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini    adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan  dunia, kita tinggalkan solat.”

Iman Al-Ghazali          : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid-murid                : “Pedang.”
Imam Al-Ghazali         : “Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH  MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati  dan melikai perasaan saudaranya sendiri.”


Semoga dengan teka-teki ini bisa membantu menyadarkan kita ya guys J