Jumat, 14 November 2014

Sejarah Monumen SLG

Seluk Beluk
 Monumen Simpang Lima Gumul

Pembangunan monumen simpang lima gumul diawali pada tahun 2003 dan baru diresmikan pada tahun 2008. Penggagas dari pembangunan monumen simpang lima gumul adalah Bupati Kediri, Bapak Sutrisno. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan sebutan SLG. Berada di desa Tugu Rejo, kecamatan Ngasem, kabupaten Kediri, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dahulu kala monumen SLG terinspirasi dari “Jongko Joyoboyo” Raja Kediri abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri. Monumen SLG merupakan salah satu ikon dari kabupaten Kediri yang berlokasi di tengah-tengah persimpangan jalan, yaitu arah selatan ke Pesantren, arah timur ke Menang, arah utara ke Plosoklaten, arah timur laut ke Pare, dan arah ke Barat menuju kota Kediri. Sebelum adanya monumen, persimpangan ini disebut dengan proliman.
Tujuan awal dibangun monumen SLG adalah sebagai sentra ekonomi baru di kabupaten Kediri. Sehingga diharapkan roda perekonomian Kediri makin bertambah maju dengan adanya ikon baru. Pembuatan Monumen SLG dikabarkan merupakan bagian dari rencana besar Pemerintah Kabupaten Kediri waktu itu untuk membuat sebuah pusat perdagangan yang juga berfungsi sebagai pusat rekreasi. Untuk menuju ke lokasi tengah SLG pengunjung bisa melewati sebuah terowongan dari area parkir.
Secara fisik bangunan monumen SLG mempunyai luas 804 meter persegi dan dengan tinggi bangunannya mencapai 25 meter dan ditumpu tiga tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Angka-angka tersebut menggambarkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi kabupaten Kediri, yakni 25 Maret 804 Masehi. Bangunan monumen ini memiliki enam lantai setinggi 30 meter dan seluas 6.186 meter persegi dan pembangunannya menelan biaya lebih dari Rp 300 milyar.
Di salah satu sudut Monumen SLG terdapat sebuah arca Ganesha, yang termasuk salah satu dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu dengan gelar sebagai Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Pelindung, Dewa Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan. Tampak pada dinding monumen memiliki ornamen relief sederhana yang konon menceritakan sejarah Kediri.
Jika kalian jalan-jalan ke Negara Perancis, tepatnya di kota Paris, kalian akan mendapati sebuah bangunan yang mirip dengan SLG. Bangunan tersebut adalah L’arch D’ Triomphe, sebuah monumen kemakmuran dan kejayaan di Perancis. Berbeda dengan Monumen SLG, L’arch D’ Triomphe yang diilhami sebagai Arch of Titus dibangun orang Romawi pada abad pertama, dibuat di Paris untuk menghormati mereka yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon. Bangunan ini memiliki lekuk dan detail ornamen indah, yang menunjukkan keseriusan pembuatan dan cita rasa seni budaya tinggi. Mempunyai tinggi 50 meter, dengan lebar 45 meter dan ketebalan 22 meter. Charles Godefroy pernah menerbangkan pesawat Nieuport biplane-nya melalui lubang L’arch D’ Triomphe  pada sebuah perayaan untuk menandai berakhirnya Perang Dunia I.
Nah, seperti itulah seluk beluk dari monumen simpang lima gumul. Yang awalnya belum tahu sekarang sudah tahu kan. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: